PESONA RAJA AMPAT
Kuta, (ANTARA KL) - Raja Ampat dikenal dengan wisata bahari terbaik ketiga di dunia. Bahkan, keindahan alam Raja Ampat tersebut juga memukau kaum bangsawan dari Eropa. Pangeran Albert II dari Monako terkesan saat berkunjung ke obyek wisata Raja Ampat di Papua Desember lalu menyampaikan rasa gembiraannya dapat melihat obyek wisata bawah laut yang menjadi salah satu obyek wisata andalan Indonesia.Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan diakui juga sebagai nomor satu untuk kelengkapan keanekaragaman flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Kepulauan Raja Ampat terletak pada pusat segitiga jaringan karang dunia atau Coral Triangle, yaitu Indonesia, Jepang, Papua New Geniea dan Australia. 75 persen spesies karang dunia berada di Kepulauan Raja Ampat dan tujuh di antaranya adalah jenis baru. Tak heran bila Raja Ampat sering disebut sebagai Heart of Coral Triangle.
Kabupaten Raja Ampat letaknya terpencil di Papua Barat. Kawasan ini menyimpan sejuta keindahan bawah laut. Wisata bahari Raja Ampat dikenal sebagai salah satu dari 10 wisata menyelam terbaik di dunia. Pesona dan kekayaan alam bawah laut, menjadi andalan Kabupaten Raja Ampat menembus persaingan dunia pariwisata di Indonesia dan dunia. Kawasan ini dikenal sebagai pusat sumber daya alam tropis terkaya di dunia.
Untuk itu, promosi Raja Ampat kembali digelar di Pulau Dewata untuk menggaet wisatawan mancanegara dan nusantara berkunjung ke destinasi eksotik tersebut.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua menargetkan kunjungan 7.000 wisatawan mancanegara ke tempat tujuan wisata bahari di wilayah tersebut, Raja Ampat, pada 2011.
"Kami menargetkan jumlah kunjugan itu berdasarkan tingkat kunjungan ke wilayah tujuan wisata itu pada 2010 yang mencapai 5.000 orang," kata Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Nela Yembise di sela-sela pembukaan promosi wisata Papua, di Kuta, Bali, Jumat.
Nela mengakui tingkat kunjungan tidak meningkat secara signifikan karena terkendala transportasi yang sulit untuk menjangkau lokasi wisata yang ada di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
"Biaya berwisata menjadi lebih mahal karena sulitnya transportasi sehingga menjadi pertimbangan wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke Provinsi Papua dan Papua Barat," katanya.
Sedangkan Provinsi Papua Barat menargetkan tingkat kunjungan wisatawan mencapai 4.000 ribu wisatawan pada tahun ini, atau meningkat 100 persen dari 2010 yang jumlah pencapaian 2.000 orang.
Sementara itu, anggota DPRD Raja Ampat Yos Awom menyatakan optimistis target kunjungan wisatawan sebanyak itu pada tahun ini bisa tercapai dengan dukungan semua pihak.
"Untuk meningkatkan hal itu, dialokasikan dana promosi sebesar Rp16 miliar. Kami berharap dana promosi itu bisa digunakan sebaik mungkin untuk meningkatkan kunjungan wisatawan," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar